Sabtu, 26 November 2011

HIDUP SEHAT TANPA ROKOK



KANDUNGAN MEMATIKAN PADA ROKOK


Merokok itu berbahaya, bukan hanya karena berhubungan dengan kanker paru, tapi juga karena merokok adalah faktor risiko utama untuk penyakit kardiovaskuler. Akibat buruk yang kumulatif karena rokok seharusnya jadi alasan yang tepat untuk berhenti merokok.

Meski Anda sudah jadi perokok cukup lama, berbagai penelitian menegaskan, masih ada kemungkinan pemulihan kerusakan akibat merokok sebelumnya.

Dalam sebuah penelitian terhadap 1.500 perokok, diketahui setahun setelah berhenti merokok, terjadi perbaikan pada pembuluh arteri yang disebabkan oleh asap rokok yang terhirup. Ini berarti, risiko terkena penyakit jantung koroner ikut menurun.

Meski para perokok yang sudah berpisah dari rokok tersebut mengalami sedikit kenaikan berat badan, sekitar 4 kg, diketahui kadar kolesterol baik dalam darah ikut meningkat. Demikian menurut penelitian yang dipublikasikan dalam Journal of the American College of Cardiology.



Penelitian lain menunjukkan, setelah 15 tahun berhenti merokok, risiko Anda untuk terkena penyakit jantung hampir sama dengan mereka yang tidak pernah merokok.

Risiko untuk menderita penyakit-penyakit lain, seperti bronkitis, emfisema, dan kanker, juga berkurang. Selain itu, Anda juga akan tampak dan merasa lebih muda, selain lebih bersemangat, lebih tahan, lebih kuat, dan keriput Anda berkurang.

Inilah serangkaian perubahan tubuh yang akan terjadi begitu Anda memutuskan mematikan rokok 20 menit lalu. Perubahan yang baik untuk kesehatan ini akan berlanjut terus.

- 20 menit setelah berhenti merokok, denyut jantung menurun.

- 12 jam sesudahnya, kadar karbon monoksida dalam darah turun hingga menjadi normal.

- Dua minggu hingga 3 bulan setelah berhenti, risiko serangan jantung mulai turun. Fungsi paru mulai membaik.

- 1-9 bulan setelah berhenti, keluhan batuk-batuk dan sulit bernapas mulai berkurang.

Menjadi milyader dengan cara berhenti merokok


Misalkan saja Anda menghabiskan Rp 3.500 sehari untuk membeli sebungkus rokok kretek filter lokal. Ini berarti, dalam sebulan Anda membelanjakan Rp 105 ribu untuk rokok, sehingga dalam setahun, pengeluaran Anda untuk rokok mencapai Rp 1.260.000.
Sekarang kita hitung, berapa jumlah uang yang Anda keluarkan selama hidup Anda bila Anda terus merokok. Kalau pada saat ini berumur 30, maka bila Anda terus merokok sampai umur 50, Anda berarti menghisap rokok secara terus menerus selama 20 tahun. Bila dihitung, pengeluaran Anda untuk rokok adalah: Rp 1.260.000 x 20 tahun = Rp 25.200.000
Itu pun dengan asumsi bahwa harga rokok selalu konstan dan tidak pernah naik. Tentunya hal itu tidak mungkin terjadi. Harga rokok pasti naik setiap tahun. Kalau setiap tahun harga rokok naik sebesar 10 persen saja, maka dalam 20 tahun, bila dihitung-hitung, jumlah uang yang Anda belanjakan untuk rokok bisa mencapai lebih dari Rp 72 juta!
Sekarang, apa yang terjadi bila Anda berhenti merokok dan menabungkan saja uang jatah rokok tersebut? Kalau misalnya Anda menginvestasikan Rp 105 ribu per bulan tadi ke tabungan di bank yang memberikan bunga 10 persen per tahun, maka setelah 20 tahun (240 bulan), saldo tabungan Anda akan lebih dari Rp 80 juta!
Itu dengan asumsi suku bunga 10 persen. Kalau uang itu Anda in-vestasikan pada produk investasi yang memberikan 15 persen per tahun, maka saldo Anda akan menjadi Rp 159 juta lebih. Pada saat ini, sudah ada, kok, beberapa produk investasi yang bisa memberikan hasil sekitar 15 persen per tahun.
Perhitungan di atas dilakukan dengan asumsi bahwa Anda menabungkan jumlah uang yang sama setiap bulan selama 20 tahun itu. Tapi dengan harga rokok yang terus naik, Anda tentunya tidak akan menabungkan jumlah uang yang sama dari tahun ke tahun bukan?
Tentunya jumlah yang Anda tabungkan akan terus naik setiap tahunnya. Bayangkan berapa saldo uang yang Anda miliki nanti, yang mungkin bisa Anda wariskan ke anak cucu Anda.

1 komentar:

  1. soo hapuskan lah rokok2...kalau boleh tak perlua de kat dunia nie rakyat yang merokok..

    jom dtg blog putry sambil komen kisa cinta putry.....

    http://luahanhatiseoarangperempuan.blogspot.com/2011/11/kisah-cinta-putry.html

    BalasHapus